Kamis, 22 September 2011

BABIES, INFANTS, AND EXPECTANT MOTHER ONBOARD (Bayi, infant dan wanita hamil dalam penerbangan)

 
Banyak sekali pertanyaan dan rumor-rumor yang mempertanyakan apakah bayi, wanita hamil di ijinkan untuk naik pesawat.
a.       Wanita Hamil
PT Garuda Indonesia mengijinkan wanita hamil untuk ikut serta dalam penerbangan dengan mengisi dan menandatangani Form of Indemnity dan MEDIF. Kecuali untuk wanita hamil yang mempunyai komplikasi atau yang memiliki usia kehamilan 32-36 minggu diperbolehkan berangkat menggunakan penerbangan Garuda Indonesia dengan mendapat persetujuan dari Garuda Sentra Medika sebgaai jaminan khusus.
b.      Bayi dan infant
Infant adalah anak yang berusia 2 tahun. Garuda Indonesia mempuyai peraturan tentang bayi yang akan ikut dalam penerbangan , yaitu :
-          Bayi berumur di bawah 7 hari tidak direkomendasikan untuk naik pesawat,
-          Bayi berumur  7hari – 2tahun dapat diterima sebagai penumpang biasa dan tidak membutuhkan perijinan medis,
-          Bayi premature diperlakukan sebagai Incapacitated Passenger.
Infant dapat diterima sebagai penumpang jika :
-          Infant harus ditemani oleh penumpang dewasa yang mau dan mampu untuk bertanggung jawab penuh atasnya,
-          Penumpang dewasa harus terbang dengan flight, tujuan dan kelas yang sama,
Sumber : Flight Safety Publication issue 16-2011 , Garuda Indonesia

Selasa, 16 Agustus 2011

Pairing

Pairing merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut cropa pada system Netline. Netline adalah system yang digunakan Garuda untuk membuat pola penjadwalan crew, membuat rotasi pesawat dan assignment crew. Netline mengambil konsep dari IOCS (Integrated Operations Control Systems). Yaitu suatu system yang mengontrol kegiatan operasi secara terintegrasi. Konsep IOCS ini dikembangkan oleh beberapa software house internasional untuk membuat system operasional pesawat. Salah satunya adalah Lufthansa, produk IOCS Lufthansa adalan Netline (system yang dibeli Garuda).




Crew Operating Pattern (Cropa)

Crew Operating Pattern adalah pola penjadwalan crew yang bermula dari homebase hingga berakhir lagi di homebase. Crew terdiri dari cockpit (pilot dan fo) dan cabin (pramugari). Suatu cropa yang baik adalah yang berpattern, tidak berubah-ubah, efektif dan efisien namun dalam kenyataannya cropa disesuaikan dengan rotasi pesawat. Dimana rotasi pesawat berdasarkan demand dari penumpang.

Crew merupakan suatu bagian tak terpisahkan dari dunia penerbangan. Dimana ada penerbangan maka disitu ada pramugari dan pilot. Pengaturan penjadwalan crew merupakan suatu kajian yang unik. Dimana kita tidak hanya asal-asalan menjadwal crew namun juga harus menyesuaikan dengan regulasi perusahaan maupun regulasi badan dunia. Pada PT Garuda Indonesia, regulasi yang digunakan merupakan regulasi yang dikeluarkan oleh otorita kelaikan udara nasional Indonesia serta BOM (Basic Operation Manual) yang dikeluarkan oleh Garuda Indonesia. Saat ini BOM yang berlaku adalah BOM rev 56. Tiap beberapa bulan sekali BOM mengalami revisi disesuaikan dengan perkembangan airlines dan kebijakan perusahaan.

Telah diketahui sebelumnya bahwa komponen biaya tertinggi dalam operasi jasa transportasi udara adalah direct operating cost dimana komponen terbesarnya adalah fuel cost, fixed aircraft cost dan juga crew cost. Bahkan biaya operasional crew menempati urutan kedua terbesar setelah biaya bahan bakar pesawat (avtur).

Pada PT Garuda Indonesia, flight schedule yang akan di assignment yaitupesawat type :

    1. Airbus A330-200 dan A330-300
    2. Boeing 730-800 NG (Next Generation)
    3. Boeing 730-300, B730-400, dan B730-500 (Type classic)
    4. Boeing 747-400




Problem yang sering muncul dalam penschedulan crew yaitu :
   a. Bagaimana membuat suatu susunan jadwal crew yang bisa menekan cost perusahaan?
       Kenapa hal ini penting?
       Total biaya untuk operasional crew = cost acomodation + cost flight allowance + 
                                                                cost lay over time + cost hotel
      
  b. Perubahan pesawat, sehingga merubah pattern.

  c. Pembuatan excell yang menyita waktu.



Saya yakin permasalahan-permasalahn diatas akan dapat terselesaikan. Di balik kesukaran pasti ada kemudahan.